Ads 468x60px

Wednesday, June 1, 2011

Radang Otak

Radang otak atau yang dalam ilmu kedokteran dikenal dengan meningitis adalah terjadinya peradangan di selaput-selaput otak yang disebut meningen, yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.

Meningitis juga dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat memicu peradangan dari jaringan-jaringan tubuh tanpa infeksi, seperti kanker. Juga karena luka fisik atau obat-obatan tertentu.

Meningitis yang disebabkan oleh bakteri lebih berbahaya ketimbang virus. Bakteri ini adalah pneumokokus, haemophilus influenzae type b (Hib), streptococcus pneumoniae dan neisseria meningitidis, listeria monocytogenes yang bisa mengakibatkan kematian khususnya pada anak-anak. Bakteri pneumokokus memang bisa hidup dan diam di tenggorakan 10 persen orang sehat, baik bayi, balita dan individu dewasa. Bakteri  haemophilus influenzae type b (Hib) dapat dicegah dengan cara memberi vaksin Hib kepada anak anda.

Seperti dilansir dari Mayoclinic, Jumat (11/6/2010), orang-orang yang rentan terkena meningitis adalah:

1. Usia
Kebanyakan meningitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, sejak pertengahan tahun 1980-an, setelah adanya vaksin untuk anak, pasien meningitis bergeser dari usia 15 bulan sampai 25 tahun.

Menurut data, sekitar 50 persen anak yang terkena meningitis dilaporkan meninggal. Jika lolos dari maut, balita akan mengalami gejala-gejala dari sisa penyakitnya seperti lumpuh, tuli, epilepsi, lamban dan retardasi mental.

2. Orang yang berkumpul atau tinggal di hunian padat penduduk
Orang yang tinggal perumahan yang padat penduduk, siswa yang tinggal di asrama, personil di pangkalan militer atau anak-anak yang dititipkan di penitipan anak (day care) akan meningkatkan risiko meningitis. Hal ini karena penyebaran penyakit menjadi lebih cepat bila sekelompok orang berkumpul.

3. Ibu hamil
Pada wanita yang hamil, ada peningkatan kontraksi listeriosis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan meningitis. Bila ibu hamil memiliki listeriosis, bayi yang belum lahir pun akan berisiko terkena.

4. Bekerja di lingkungan yang berhubungan dengan hewan
Pekerjaan yang selalu berhubungan dengan hewan, seperti peternak, juga memiliki risiko tinggi tertular listeria, yang dapat mengakibatkan meningitis.

5. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah antara lain:
- Bayi yang lahir kurang bulan (prematur) dan berat lahir rendah
- Bayi yang hanya diberi ASI sebentar atau sedikit
- Orang yang sering terpapar asap rokok
- Orang yang sering mengalami infeksi virus di saluran pernapasan
- Penderita penyakit kronis seperti kanker dan diabetes, penderita HIV
- Pengguna obat immunosuppresan juga lebih rentan terhadap meningitis.

Sekitar 25 persen orang yang terkena meningitis memiliki gejala yang berkembang selama 24 jam. Selebihnya, akan menjadi sakit selama 1 hingga 7 hari. Terkadang, jika seseorang mengonsumsi antibiotik untuk infeksi lain, gejala dapat berkembang lebih lama.

Seperti dilansir dari emedicinehealth, gejala meningitis yang terjadi pada individu dewasa adalah sebagai berikut:

Gejala umum :

+ 90% penderita awalnya merasakan sakit kepala berulang ulang dibagian dahi dan jika diberi paracetamol, maka tidak berpengaruh
+ 85% penderita mengalami leher kaku
+ 90% nya akan mengalami demam dan menggigil
+ Hanya 35% penderita mengalami muntah
+ Indra penglihatan dan pendengaran menjadi terganggu. Pandangan suka kabur dan tidak tahan/ takut              melihat lampu terang (photophobia) dan tidak tahan mendengar suara keras (phonophobia)
+ Tingkat kesadaran menurun sehingga sering terlihat kebingungan
+ Kejang (ini terjadi pada sekitar sepertiga dari pasien meningitis)
+ Infeksi saluran pernafasan atas (misalnya, dingin, sakit tenggorokan)
+ Indra penglihatan dan pendengaran menjadi terganggu

Gejala lain :
+ Kelemahan lokal atau kehilangan kekuatan atau sensasi, terutama di wajah
+ Pembengkakan dan rasa sakit pada satu atau lebih sendi
+ Ruam yang sering terlihat seperti memar

0 komen..:

Post a Comment

Terima kasih atas partisipasi komentarnya... ^.^